Rabu, 29 April 2009

Lestarikan hutan



SIPIROK-METRO
Pemanasan global (global worning) merupakan salah satu dampak dari begitu banyaknya masalah yang ditimbulkan kerusakan hutan akibat ulah manusia sendiri dalam memaksakan kehendak dengan membabat hutan sesuka hati tanpa di barengi perasaan bahwa hutan merupakan harta karun yang harus dijaga karena merupakan paru-paru dunia dalam mengantiusipasi pemanasan global yang menjadi marak terjadi akhir akhir in, disamping itu keberadaan satwa yang dilindungi yang hidup didalamnya , yang merupakan satwa cagar alam tentunya sangat perlu diperhatikan kelestariannya dagar selalu berada dihabitat aslinya dengan koridor yang jelas karena merupakan suatu kekayaan alam Indonesia dan sudah diakui dunia, krisis kehutanan atau kerusakan lingkungan kehutanan telah menjadi keperihatinan masyarakat baik secara global, nasional maupun lokal. Pelestarian kawasan hutan merupakan solusi yang tepat demi menyelamatkan warga masyarkat yang ada sekarang dan anak cucu nantinya dari berbagai ancaman dan macam masalah yang timbul. Jelas yang menjadi ancaman terlihat seperti pemanasan global, terjadinya berbagai polusi, punahnya berbagai keanekaragaman hayati, keterbatasan persediaan sumberdaya alam, serta kemiskinan.
Demikian disampaikan Kordinator Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) Tapsel Ir. Hairullah Ritonga pada METRO Selasa (28/4), dalam kesempatan Acara Focus Group Discusi (FGD) bersama perwakilan warga desa kawasan koridor hutan batang toru di Balai Desa Kecamatan Sipirok.
“ YEL bersama Pemkab Tapsel melakukan kajian dan pemetaan koridor hutan Tapsel yang merupakan rangkaian upaya pelestarian kawasan hutan Batang Toru menyambungkan cagar alam dolok Sibualbuali Sipirok guna konservasi kawasan dan satwa yang dilindungi dan merupakan kekayaan alam ,” kata Ritonga.
Mengingat jenis satwa yang dilindungi mencegah kepunahan semisal Harimau sumatera, Tapir ( sipan), Kambing Hutan, Orang Utan, Babi Hutan, Kijang, Beruk, Landak yang merupakan hewan yang dilindungi dimana populasinya semakin terancam dan membutuhkan wilayah jelajah yang luas dalam mencari makan demi kelangsungan hidupnya . Tentunya dalam pengembangan koridor yang ideal baik buatan maupun yang alami, hendaknya berukuran luas dan memiliki kawasan penyangga, sehingga ketika ada ancaman tidak akan secara langsung berdampak pada koridor utama.
Dikatakan Ritonga, koridor merupakan wilayah yang biasa dilalui atau dilewati yang merupakan lintasan rutinbagi satwa dalam kawasan hutan, tentunya sangat penting bagi konservasi kawasan dan satwa. Dimana kerusakan lingkungan kehutanan telah membuat berbagai ancaman terhadap satwa -satwa, seperti kepunahan pada populasi akibat koridor tadi semakin didesak kepentingan warga dalam mengembangkan perluasan lahan pertanian,yang mengakibatkan keberadaan satwa yang dilindungi tersebut tidak bebas lagi dalam kawasannya sendiri bahkan kelompok burung sekalipun akan bermigrasi. “ untuk itu perlu kajian dan pemetaan koridor guna pelestarian kawasan antara Blok Hutan Batang Toru Barat yang meliputi kawasan Cagar Alam Dolok sibualbuali Sipirok, daerah hutan desa Hutaimbaru Kecamatan Sipirok, Hutan blok Batang Toru Barat dengan Cagar Alam Dolok Sibualbuali di desa Bulumario, Sitandiang, Batu Satahil, dan Aek Nabara Kecamatan Sipirok dan Kecamatan Marancar serta Hutan Batang Toru Blok Barat dengan Dolok Lubuk Raya di Marancar godang dan Simaninggir Kecamatan Marancar.” Katanya.
Lebih lanjut diutarakan, ada tiga koridor potensial disekitar Hutan Batang Toru yang dapat dijadikan daerah target untuk intervensi penting yakni, Koridor I ( Marancar Godang, Simaninggir), Koridor II (Aek Nabara, Bulu Mario, Sitandiang, Batu Satahil) serta Koridor III (Hutaimbaru), ‘’untuk itu kita mengundang mereka sebagai perwakilan warga Kecamatan Sipirok dari desa Bulumario, Sitandiang, Batu Satahil, Hutaimbaru, serta sekitarnya guna diberikan pemahaman tentang kepedulian dalam pentingnya menjaga kelestarian hutan yang merupakan paru paru dunia sekaligus perlunya menjaga satwa yang dilindungi didalamnya agar tetap berada di habitat aslinya karena merupakan kekayaan bangsa yang dapat dibanggakan pada dunia, tentunya semua pihak dapat bekerja sama terhadap upaya pelestarian kawasan hutan dalam kehidupan serta memahami arti penting koridor yang ditentukan bagi kehidupan satwa yang dilindungi tersebut’’ harapnya ..
Pelaksanaan acara juga didampingi Tenaga Survey Irsan Simanjuntak , Staf Dishut dan Pertanahan Tapsel H.M Tohir Tua Lubis, Staf Bappeda Tapsel Asrul Siregar, serta aparat Pemerintah Kecamatan Sipirok Bayo Angin Harahap. Hairullah menambahkan, bagi mereka warga desa yang berada dekat dengan wilayah kehutanan tentunya harus lebih menjaga kondisi kehutanan, jangan membiarkan orang lain menjarah serta membabat hutan kita (illegal logging), karena biar bagaimanapun kita sendiri yang akan merasakan dampak utama yang timbul dari perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab tersebut yang hanya memikirkan diri sendiri dengan seenak perutnya menghabisi hutan padahal masih banyak yang memrlukannya tetap seperti sedia kala. “ untuk itu kita berharap kepada perwakilan warga Bulumario, Sitandiang, Hutaimbaru, Batusatahil yang berhadir dalam kesempatan FGD ini bisa mensosialisasikan serta menghimbau kepada warga masyarakat agar bersama-sama menjaga kawasan hutan demi kelestarian lingkungan dan kelangsungan habitat,” himbau ritonga.
Sementara perwakilan warga desa seperti Kholis Siregar , Jainal Abidin Simbolon , J. Nasution, Rudi Pohan, Batubara, menuturkan sangat berterima kasih kepada “YEL” dan Pemkab Tapsel yang dimana antusias dalam memperhatikan lingkungan kehutanan, karena biar bagaimanapun Hutan tidak terlepas dari kelangsungan kehidupan habitat serta kehidupan umat manusia . “ mudah mudahan apa yang menjadi program Yayasan Ekosistem Lestari dan Pemkab Tapsel akan kita dukung guna menghindari terjadinya krisis lingkungan yang menjadi ancaman seluruh mahluk hidup dimuka bumi ini ” ungkap mereka.mengakhiri

jembatan aek sisere ambruk




SIPIROK-METRO
Jembatan plat beton Aek Sisere sepanjang 3 meter dengan lebar 5 meter dan tinggi 1,5 meter, yang merupakan penghubung sarana tranportasi dari kecamatan Sipirok menuju kecamatan Arse, Saipar Dolok Hole ( SDH) dan kecamatan Aek bilah kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) yang terletak diperbatasan kecamatan Sipirok dan kecamatan Arse tepatnya berada diwilayah desa Bungabondar kecamatan Sipirok, tidak dapat lagi di manpaatkan secara maksimal oleh warga yang selalu memanpaatkannya , pasalnya beberapa hari yang lalu mengalami kerusakan yang sangat patal dan sempat menimbulkan keterhambatan sarana tranportasi umum,
Sarana tranportasi jembatan plat beton, yang berada dijalur jalan provinsi tersebut memang baru diperbaiki sekitar 3 bulan yang lalu namun sudah mengalami kerusakanyang cukup parah dan terpaksa diganti dengan batang pohon kelapa agar sarana tranportasi tidak terhambat menuju wilayah lain yang dihubungkan dari sarana jalan provinsi tersebut,
Pantauan METRO Senin28/4. Jembatan sudah mulai dilakukan perbaikan kembali,sedangkan ambruknya jembatan yang pungsinya sangat vital tersebut diduga akibat dikerjakan asal jadi, dengan campuran yang tidak sesuai dengan tyang ditentukan. Seperti yang dikatakan salah seorang aktivis Lsm LIRa Lauddin Siregar SH seraya meremas sisa bangunan yang ambruk ‘’ waktu pembangunan jembatan diduga ada yang tak beres dan terkesan asal jadi, buktinya sisa bangunan sangat keropos” katanya
P.siregar salah seorang warga yang mengaku selalu melewati jalur tersebut setiap harinya pada METRO selasa 28/4 mengatakan, merasa heran kondisi jalan yang baru selesai dibangun sekitar 2 bulan sudah mengalami kerusakan beberapa hari yang lalu ‘’ saya juga heran ,kok baru dibangun sudah rusak sepertinya proses pengerjaannya terkesan asal jadi padahal jika di perbaiki dengan benarakan mendatangkan manpaat yang besar bagi warga sekitar sebagai sarana pengangkutan berbagai jenis angkutan umum yang ada di 3 kecamatan,’’ katanya
Warga lain irwan pane (30) mengatakan hal yang sama bahwa akibat rusaknya jembatan tersebut yang t diganti dengan batang pohon kelapa padahal baru selesai dikerjakan beberapa bulan seolah hanya menghamburkan uang,’’ pelaksanaan pembangunan seperti ini hanya menghamburkan uang pasalnya baru seumur jagung namun sudah hancur tak berguna apa-apa dan tentunya pasti akan di bangun lagi karena merupakan jalur yang sangat penting’’ ujarnya
======================================================
Warga Arse Perlu Berdayakan Gotong Royong
SIPIROK-METRO
Gotong royong merupakan salah satu cara dan strategi baru yang akan dijalankan pemerintah wilayah kecamatan Arse melalui anjuran dari pemerintah daerah (Pemda) tapanuli selatan dalam mengantisipasi mengikisnya rasa kepedulian antar sesama warga,padahal gotong royong tersebut merupakan salah satu tradisi warga Arse yang sangat kental dengan adat istiadat kedaerahannya dan selalu terjaga dengan baik selama ini.Penerapan sipat bergotongroyong bagi warga Arse, dengan tujuan dapat meningkatkan rasa persaudaraan senasip sepenanggungan dalam segala hal diantara warga kecamatan arse,dan salah satunya dalam upaya meningkatkan pembangunan di berbagai sektor agar sumber daya manusianya semakin meningkat dan dapat mensejajarkan diri dengan kecamatan lain yang lebih maju dan sejahtera. Hal ini di ungkapkan camat kecamatan Arse Yohannes AP. Pada METRO Selasa 28/4.’’ Kita mendukung dan melaksanakan program dari pemerintah daerah dalam hal menggalakkan kembali sipat gotong royong diantara warga, dalam upaya tercapainya kesejahteraan secara merata ditengah masyarakat ,karena dengan berotong royong setiap warga mendapatkan perlakuan yang sama, bahkan dengan begitu mereka akan merasa bahwa tidak ada yang membangun wilayahnya tanpa perhatian dan kepedulian warganya sendiri,’’ katanya
Yohannes menambahkan, beberapa minggu terakhir sudah menginstruksikan agar kepala desa yang ada di kecamatan Arse agar dapat bekerja sama dalam upaya menggalakkan gotong royong di tengah warga masing masing atas anjuran dari pemerintah daerah tapanuli selatan untuk meraih kebersamaan yang merupakan tradisi dari adat istiadat orang tapsel.’’ Kita sudah menyampaikan pada kepala desa yang ada agar turut berparti sipasi dalam menjalankan program tersebut, dan memang sudah ada yang langsung tanggap dan melaksanakan pembersihan jalan menuju desa secara bergotong royong seperti desa Gunungmanaon dan Lumbanlobu hal ini adalah suatu kepedulian warga masih tinggi tentang wilayahnya, dan tentunya saya yakin akan diikuti desa lain karena saya melihat rasa kegotongroyongan di wilayah Arse ini masih dijungjung tinggi oleh warganya karena gotongroyong merupakan suatu kebiasaan dari pendahulunya, tetapi hal inilah yang harus dijaga dan dilestarikan karena merupakan harta warisan yang sangat berharga, yang tak bisa ditukar dengan apapun’’ pungkasnya

Senin, 27 April 2009

balairong runtuh




Padang Sidimpuan (Analisa)Bangunan Pasar Pargarutan Kecamatan Angkola Timur, Tapanuli Selatanroboh, Jumat (18/7) sekitar pukul 11.30 WIB menyebabkan belasanpedagang maupun pembeli mengalami luka-luka dan seorang diantaranyakritis dan saat ini dirawat di RSU Padangsidimpuan.Meskipun peristiwa ini tidak menelan korban jiwa, namun peristiwaini sangat mengganggu aktifitas warga karena ketika itu hari pekan.Bupati Tapsel Ongku P Hasibuan besama stafnya yaitu dari DinasTarukim Ir Sahril dan camat setempat langsung turun ke lokasimemeriksa bangunan yang roboh tersebut serta mengarahkan wargamenolong para korban untuk segera dibawa ke Puskesmas terdekat.Keterangan dihimpun Analisa pagi itu, seperti biasa aktifitas pasarberlangsung dengan baik, namun tiba- tiba terdengtar suara gemuruhdan bangunan yang terbuat dari tiang kayu, atap seng itu rubuh.Para pedagang maupun pembeli yang kebetulan berada dalam bangunanlods pasar itu pun panik dan sebagian tidak sempat keluar bangunanhingga tertimpa atap dan terhimpit tiang.Kadis Tarukim Tapsel di lokasi kejadian mengatakan bahwa pasartersebut dibangun sekitar tahun 1989 yang lalu dan masih tetapdipergunakan sebagai tempat berjualan setiap hari pekan yaitu Jumat.Pihaknya masih mengukur dan menghitung biaya pembangunan kembalipasar tersebut."Sesuai arahan pak Bupati bahwa pembangunan pasar ini dilaksanakansecara gotong royong bersama masyarakat. Jadi kita masih mengukurnyadan mendata sedetil mungkin agar segera bisa berdiri kembali danprores jual beli di pasar itu tidak sampai terganggu," ujarnya.Informasi diperoleh di Puskesmas Pargarutan, bahwa para korbantertimpa bangunan lods pasar Pargarutan itu sudah pulang ke rumahmasing-masing.Mereka hanya berobat jalan karena luka ringan saja dan mereka sudahkembali dari sini, ujar seorang tenaga medis di sana.Sementara salah seorang korban yang ditemui di RSU Padangsidimpuanyaitu Nurliani Br Harahap (28) kelihatan masih ditrangani secaraintensif oleh para dokter di sana."Korban masih dirawat dan belum bisa diajak bicara karena luka tusukdi bagian punggungnya," ujar seorang dokter. Lukanya memang tampakserius karena ada benda tajam menancap di punggungnya.Keseluruhan korban tertimpa bangunan lods pasar itu yaitu pedagangmaupun pembali , Tiasmin (40) warga Kantin Padangsidimpuan, Marsiem(35) warga Sitamiang, Ilman (6) warga Sidimpuan,Suamiati (53) wargaMarisi, Misnawati (41) Pargarutan Jae, Analiyah M (11) PargarutanJae, Nurliani Pargarutan Jae, Nurhamijah (46) warga Tapus, Dalima(46), Asmia (45) warga Sijungkang, Lobe Asia (41) Batunadua danDahlia (48). (sah)

Minggu, 26 April 2009

TOR SIMICCAK




tor simiccak salah satu hutan yang dijadikan hutan lindung yang terus dibenahi tuk menjadi gerakan hijau negeriku sangatlah membanggakan masyarkat gunung tua pada umumnya meski banyaknya penebangan liar yang semaunya menebang hutanku harapan buat masyarakat tuk saling menjaga,tor simiccak bukit yang harus terus dilestarikan demikian dengan kebijakan inhutani yang terus menggalakkan mereboisasi tor simiccak tersebut namun masyarakat harus terus bersama tuk menjaga agar tor simiccak tetap menjadi tor/bukit yang menjadi primadona dimasa yang akan datang,bayangkan betapa hutan itu adalah paru-paru bumi yang harus senantiasa terjaga demi kelangsungan berbagai jenis satwa yang menghiasi tor simiccak tersebut, jangan biarkan hutan dirusak begitu saja kasihan anak cucu kita nanti yang hanya tahu nama tapi tidak bisa mennjukkan diman tor simiccak itu berada sedih bukan.tuk itu mari terus kita reboisasi agar terlihat hijau kembali. salam tuk semua masyarakat gunung tua pargarutan dan sekitarnya semoga terus dapat berpartisipasi dalam merawat,menjaga dan terus menanam tor simiccak yang indah,

Jumat, 24 April 2009

tarutung/durian


buah tarutung/durian has pargarutan tampaknya hanyalah kenangan semata konon kabarnya durian pargarutan sangatlah mempunyai cita rasa yang has selain buahnya yg besar begitu juga dengan daging buah yang empuk membuat kita untuk selalu rindu untuk menyicipinya bila musim durian tiba,belakangan pohon durian kini sudah langkah alias perlahan hilang dari peredaran akibat sudah tuanya pohon tersebut dan ditebang tuk dijadikan balok tuk keperluan masyarakat yang mana kelangkaan kayu yang kini tak bisa lagi sembarang menebang alias ilegalloging nah disinilah salah satu pohon durian habis,sementara peremajaan tidak begitu memasyarakat akibatnya pohon durian sudah mulai langkah.jikalau tidak cepat ditangani kita yakin anak cucu kita bakalan tak mengenal pohon durian dan pargarutan yang dulunya terkenal dengan durian nantinya akan tinggal kenangan.dengan demikian marilah kita galakkan menanam seribu pohon demi kehidupan anak cucu kita kelak,.budihrp2985@yahoo.co.id

Generasi muda dan teknologi



pargarutan menyongsong era tekhnologi modern disamping adat istiadat dan agama,tahun yang serba modern sangatlah diajak tuk dapat menyesuaikan diri demi terpacapai masyarakat madani yang penuh dengan pemahaman akan arti tekhnologi memang jika disadari betapa perlunya hal tersebut guna membangun sumber daya manusia yang siap pakai menuju era yang serba komputer,namun jangan dilupakan adat istiadat dan agama yang senantiasa berdampingan dalam kehidupan sehari-hari sehingga banyak mampaat yang kita peroleh dengan era yang serba elektronik ini tatkala seiring berlalunya waktu.tuntutan jaman yang harus dihadapi kita harus bisa saling berbagi ilmu pengetahuan dalam hal apapun yang dapat membangun generasi muda yang saat ini banyak generasi yang salah arah karena bimbingan orang tua yang tidak terarah akibat kurangnya perhatian terhadap anak dengan demikian pemahaman akan perlunya sosialisasi yang cukup mendalam demi memberi arah yang bagus tuk masyarakat tuk terus berjuang memberantas segala macam persoalan yang dapat merusak moral generasi muda.

warung kopi lopo ujung


diera otonomi saat ini kecamatan padang sidimpuan timur berubah nama menjadi kecamatan angkola timur yang ibukegerinya pargarutan yang kurang lebih 13 km dari pusat kota padang sidimpuan yang letaknya sangat strategis udaranya yang masih begitu asri yah jadi beta deh tinggal dikampung halaman tercinta ini masyarakat yang penuh rasa sosial yang tinggi terbukti dengan banyaknya masyarakat mengikuti berbagai kegiatan yang bermaksud memajukan desa tersebut,saya sih orang pargarutan tapi desa tempat tinggal nenek saya dulu namanya desa gunung tua pargarutan,kehidupan disini masih termasuk daerah pertanian yah masyarakatnya 85% adalah petani tapi sekatang bertaninya sudah termasuk modren tapi yang disayangkan lahan pertanian yang begitu luas masih kekurangan air diakibatkan bendungan tuk mengairi sawah tersebut sering jebol tanggulnya yah terpakasa sawah sering gagal panen yah saya sebagai putra pargarutan ingin sekali membangun tanah kelahiran saya walaupun dengan cara apa nantinya mohon doanya yah,dipemilihan kepala desa nanti aku ada niat tuk jadi kades didesaku moga aku dapat merubah wajah desaku tuk jadi pengahasil swasemabada beras dan memsejahterakan para petani yang mungkin selama ini jadi dambaan yah Allah terimalah doa kamu semoga dapat terlaksana.ini sekedar tulisan yang merupakan hasil dari survei saya ketika duduk sambil minum kopi disalah satu tempat sering mangkalnya para petani tuk elepas lelah di hari jumat yah moga moga terwujud,

Kamis, 23 April 2009

DALAN MARSITANDAAN

salam... tu sude akka koum sisolkot tarlobi lobi tu mora kahanggi boti anak boru na adong di luat ni tanoon.parjolo au mangucapkon tarimo kasih tusude nadung mambuka sangape mambaca blog on mudah-mudahan lek marmampaat tu hita sasudena,..

horas tano pargarutan nauli





horas....perkenalkan nama saya Budi sariat harahap nama istri mayur hasibuan dengan empat orang anak saya bekerja di pt telkom sebagai security kurang lebih sebelas tahun,sekarang saya dinas di pt telkom sipirok tepatnya simpang padang bujur.adapun alasan saya membuat blog ini untuk lebih banyak tahu dan mengenal desa kelahiran saya yaitu pargarutan.tapi maaf saya cuma tuliskan sebatas yang saya ketahui dan boleh dikrtitik dan di beri saran tuk kedepannya agar dapat lebih bermamfaat bagi banyak orang.konon kabarnya pargarutan masyrakat masih terus melakukan yang namanya gotong royong dalam berbagai hal tradisi tersebut turun temurun hingga ke anak cucu termasuk saya.di pargarutan hari jumat adalah hari pasar yah maklumlah pasar cuma sekali seminggu rame lo banyak pedagang yang datang begitu juga pembeli yang meramaikan pasar tradisional saya juga gak ketinggalan suka beli jajanan tapi sayang masakan khasnya gak begitu banyak ada sih namanya inang inang/godok godok yah semacam kue yang terbuat dari tepung juga pisang yah enak juga sich kalo mau cobain juga boleh..

kota salak padang sidimpuan

Cuacanya sejuk sedikit menghembus. Semakin menggoda dengan julukan yang masih melekat erat; kota salak. Juga mengundang selera bagi penikmat cita rasa makanan. Dan didukung oleh alam yang subur.Berada di atas ketinggian 325 meter di atas permukaan laut. Jika hendak menuju kota ini perjalanan akan memakan waktu sekitar Waktu tempuh sekitar 10 jam dengan perjalanan darat.
Konon, berdasarkan sejarah, pada sekitar tahun 1700-an Kota Padangsidimpuan yang kita kenal sekarang dulunya merupakan sebuah dusun kecil yang disebut dengan "padang na dimpu"€, yang artinya suatu dataran tinggi yang ditumbuhi ilalang lebat. Lokasi dusun ini berlokasi di Kampung Bukit Kelurahan Wek II di pinggiran Sungai Sangkumpal Bonang sekarang.Dikenal dengan julukan kota salak karena rasanya yang khas. Namun sebenarnya julukan kota salak merupakan bagian kecil untuk menunjukkan identitas daerah yang berada di bagian barat Provinsi Sumatera Utara ini.Buah salak yang berasal dari Padangsidimpuan memang sudah cukup dikenal dengan rasanya yang manis, buahnya besar-besar dan bijinya yang kecil merupakan ciri khas tersendiri serta kebanggan bagi daerah beriklim tropis ini.Namun jika dilihat berdasarkan potensi yang ada, Padangsidimpuan sebenarnya juga kaya dengan potensi buah-buahan lainnya.Berdasarkan potensi komoditi buah-buahan yang ada, jumlah produksi salak bukanlah satu-satunya komoditi unggulan unggulan yang ada di daerah yang terkenal subur ini. Menurut survei yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan pada tahun 2004, buah salak hanya menduduki peringkat ke-6 setelah produksi unggulan lainnya seperti duku atau buah langsat, alpukat, manggis, mangga, durian dan jeruk. Terlihat perbedaan kuantitas yang menyolok bila mana dilihat dari segi jumlah produksi. Pada tahun 2004, produksi buah duku mencapai angka produksi sebesar 60 ton disusul dengan alpukat 46 ton, manggis 45 ton, mangga 34 ton, durian 31 ton dan jeruk 15 ton. Sementara salak hanya mencapai angka produksi sebesar 12 ton. Melihat sumber daya alamnya yang kaya, maka tak heran peranan sektor pertanian merupakan sektor unggulan kedua yang berkontribusi besar terhadap Produk Regional Domestik Bruto setelah perdagangan dan jasa hingga tahun 2006. Sebesar 60 persen perekonomian daerah masih bertumpu pada sektor pertanian.Sektor inilah yang menjadi unggulan sekaligus mejadi penopang perekonomian masyarakat. Meskipun seiring dengan waktu, kota ini juga terus melakukan pembangunan kota secara fisik yang juga diharapkan mampu mendongkrak perekonomian rakyat. Jika melihat pembangunan yang dilaksankan saat ini, dalam waktu yang yang tidak singkat kota Padangsidimpuan telah menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.Sesuai dengan visi dan misinya, kota ini tampaknya sedang getol mewujudkan kota Padangsidimpun menjadi pusat kota dagang dan jasa yang turut serta didukung dengan sektor-sektor yang memadai yakni pertanian tersebut. Misalnya, beberapa pembangunan yang sedang dilaksankan saat ini adalah pembagunan pusat perdagangan “city walk” yang diharapkan pada waktu mendatang dialokasikan menjadi pusat perdagangan dan perbelanjaan. Juga pembangunan pusat perbelanjaan modern (mall). Pertanian padi masih mendominasi di sektor pertanian. Dari total luas wilayah 11.465,66 hektar, 2800 hektar di antaranya merupakan lahan produksi padi denga julah produksi sebesar 15.275 ton pada tahun 2004. Meskipun sebenarnya angka produksi ini mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya yang berdasarkan angka kebutuhan beras masyarakat jumlah produksi ini masih mampu mencukupi kebutuhan beras lokal. Pada tahun sebelumnya, yakni pada tahun 2003 terdapat luas lahan produksi seluas 3.759 dengan jumlah produksi sebesar 20.508 ton. Penurunan luas lahan produksi ini diakibatkan oleh peningkatan luas lahan pemukiman kota serta demi memenuhi pembangunan sarana infrastruktur perkotaan. Komoditi pertanian lainnya adalah ubi kayu dengan jumlah produksi sebesar 1.393 pada tahun 2004. Sementara tanaman lainnya adalah sayur-mayur di mana tomat merupakan komoditi unggulannya dengan jumlah produksi sebesar 1.255 ton. Disusul oleh sawi 1.097 ton, ketimun 532 ton, cabai 59 ton kacang panjang 244 ton dan buncis 158 ton.Sektor unggulan lainnya adalah perkebunan dimana komoditi karet masih menjadi menjadi unggulannya. Terdapat areal produksi seluas 1.495 hektar kebun karet dengan jumlah produksi sebesar 2.256 ton. Disusul dengan perkebunan kelapa sawit, kopi, kelapa, coklat, kulit manis dan pinang. Hasil-hasil pertanian dari daerah yang terkumpul di daerah-daerah selanjutnya akan dikumpulkan di kota untuk kemudian dikirim ke daerah-daerah lain seperti Sibolga, Medan dan kota-kota lainnya selain untuk komsumsi lokal.Makanan KhasSelain itu, daerah berpenduduk 174.004 jiwa juga dikenal memiliki aneka makanan tradisional yang rasanya tidak pernah dilupakan oleh penduduk asli setempat baik penduduk asli yang bermukim di daerah lain. Makanan itu tak lain adalah semaca, sajian tradisional yang menurut penduduk setempat disebut dengan nama “ikan mas holat”. Disajikan dengan bumbu khas ala tradisional. Rasa ikannya yang manis dibumbui dengan semacam kuah penyedap rasa yang dipadukan dengan asam. Sajian ini akan lebih bernuansa Padangsidimpuan karena juga disajikan dengan sambal asam dan "pakkat"€ yaitu pucuk rotan muda yang dibakar atau diasapi lalu dijadikan pelengkap sajian dengan nasi yang aromanya pun wangi dan mengundang selera.Sajian masakan tradisional masakan tradisional Kota Padangsidimpuan ini dapat kita temukan kenikmatannya di sekitar pinggiran kota. Misalnya di daerah Siadabuan, sekitar 5 kilometer dari kota, yang terdapat di pinggiran jalan lintas dari Kota Medan menuju Padangsidimpuan dan Sumatera Barat. Selain itu juga terdapat di daerah Paranginan, sekitar 5,5 kilometer dari kota, terdapat di pinggiran jalan lintas menuju Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah. Tempat yang sama juga terdapat di daerah-daerah lainnya, yang rasanya nikmat.Dengan memandang areal persawahan dengan hembusan angin, tentu "penjelajahan"€ menikmati makanan enak ini merupakan sebuah pengalaman yang begitu mengesankan.Prioritas Pembangunan KotaAda beberapa prioritas utama pembangunan Kota Padangsidimpuan menuju pusat kota barang dan jasa selain menuju kota pendidikan.Demikian dikatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kota Padangsidimpuan H Sarmadan SH MM ketika ditemui di ruang kerjanya Rabu 9 Agustus 2006 kemarin di ruang kerjanya.Kelima prioritas itu adalah pemerataan pembangunan demi peningkatan perekonomian rakyat, peningkatan mutu pendidikandan pelayanan kesehatan, peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), pembangunan infrastruktur dan revitalisasi pertanian.Pemerataan pembangunan dilaksanakan dengan rencana pewujudan kota sebagai kota pusat perdagangan dan jasa. Dalam hal ini, Sarmadan menjelaskan pencapaian ini berkaitan erat dengan peningkatan pembangunan infrastruktur termasuk pembukaan aset jalan dari daerah untuk memperlancar laju pengiriman hasil produksi pertanian antar daerah seperti jalan lingkar yang menghubungkan satu daerah ke daerah lainnya. "Ke depan kita harapkan Kota Padangsidimpuan akan menjadi pusat perdagangan hasil-hasil komoditi pertanian dari daerah-daerah pertanian. Dalam upaya ini ini telah dilakukan berbagai upaya seperti pembangunan jalan lingkar yang akan memepercepat akses jalan dari daerah menuju daerah lainnya." katanya.Jalan lingkar ini mengelilingi inti kota sehingga akses laju pengiriman hasil-hasil pertanian tidak lagi harus melalui pusat kota, katanya. Akses jalan lingkar dimulai dar Hanopan menuju Pijorkoling seterusnya dibawa ke terminal Batunadua lalu ke Huta Imbaru yang kemudian diakhiri ke Hanopan sendiri. Roda perputaran akses pengiriman hasil-hasil pertanian ini akan berpusat di Kota Padangsidimpuan, tambah Sarmadan.Prioritas berikutnya adalah peningkatan mutu pendidikan di mana pendidikan merupakan dasar utama dalam pembentukan sumber daya manusia (SDM) Kota Padangsidimpuan yang handal dan berdidikasi.Ia menjelaskan,upaya ke depan yang akan diterapkan adalah dengan peningkatan kualitas guru dan sarana operasional pendidikan. “Pada tahun 2007 sebesar 20 persen APBD akan dianggarkan di sector pendidikan. Anggaran ini selain untuk peningkatan kualitas guru juga akan digunakan untuk menambah sarana operasional pendidikan,” kata Sarmadan optimis.Memang hingga kini masih ada guru yang hanya lulusan SPG dan PGRI. Untuk itu pada tahun 2007 para guru yang mengajar di tingkat sekolah dasar dan lanjutan akan lebih diutamakan guru-guru yang merupakan lulusan lulusan sarjana (S-1). Namun meskipun demikian tidak tertutup kemungkinan bagi para guru yang hanya lulusan SPG dan PGRI tersebut untuk ditingkatkan dedikasinya ke jenjang sarjana dengan biaya yang berasal dari pemerintah."Memang sebelumnya, hasil mutu pendidikan sudah cukup memuaskan. Ini terbukti pada pelaksanaan Ujian Akhir Nasional baru-baru ini, persentase kelulusan mencapai 98,72 persen. Ini merupakan urutan kedua standard kelulusan UAN di Sumatera Utara setelah Serdang Bedagai, namun pemerintah akan terus berusaha agar metu pendidikan Kota padangsidimpuan mampu mengimbangi perkembangan pembangunan,"€ ujar Sarmadan.Selanjutnya dengan terlaksanya pembangunan infrastruktur dengan baik, maka diharapkan juga akan mampu mendongkrak perekonomian daerah. Misalnya, dengan penetapan peraturan daerah (perda) pemakaian asset kekayaan daerah seperti jalan raya. Selain itu, pembangunan pusat-pusat perbelanjaan yang sedang dilaksanakan yang nantinya diharapkan menjadi pusat perekonomian melalui sector perdagangan juga pembangunan PDAM Tirta Ayumi yang akan mensuplai kebutuhan air minum masyarakat,pengairan pertanian, penataan kota dan perluasan badan jalan di mana Padangsidimpuan merupakan daerah transit antar Provinsi yang menghubungkan Medan dan Sumatera Barat. Prioritas ini, menurut Sarmadan tentunya juga akan diimbangi dengan revitalisasi pertanian mengingat sector pertanian merupakan salah kontributor tebesar terhadap PAD. Dari luas lahan pertanian seluas 4.500 hektar, 2.800 hektar diantaranya merupakan lahan produksi. “Ke depan pemerintah akan merevitalisasi lahan ini semaksimal mungkin.Seluruh lahan akan diberdayakan sehingga pada tahun-tahun berikutnya luas lahan produksi yang semakin meningkat juga akan diikuti dengan peningkatan jumlah produksi pertanian,” jelas Sarmadan. Profil Kota Padangsidimpuan